Joko Kendil merupakan cerita rakyat jawa tengah yang menjadi koleksi andalan kami. Salah satu cerita rakyat Indonesia yang memiliki Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Dalam Cerita Rakyat yang menarik. Kisah Rakyat Jawa Tengah Joko Kendil pun mengajarkan kita untuk tidak memandang seseorang dari luarnya saja. Baca hikayat Joko Kendil sampai selesai. Kalian pasti suka. Pada Zaman Dahulu. Di Sebuah Desa Di Jawa Tengah, Hiduplah Seorang Janda Tua. Ia Hidup Sebatang Kara. Suaminya Sudah Meninggal Beberapa Tahun Lalu. Ia Tinggal Di Sebuah Rumah Tua Seorang Diri. Untuk Memenuhi Kebutuhannya Sehari-Hari, Ia Berjualan Kayu Bakar Di Pasar. Perjalanan Yang Harus Di Tempuh Ke Pasar Sangat Jauh. Uang Yang Ia Perolehdari Berjualan Pun Sangat Sedikit. Meskipun Begitu, Ia Tetap Giat Bekerja Dan Tidak Menyerah. Cerita Rakyat dari Jawa Tengah Joko Kendil Sebenarnya Janda Itu Sangat Menginginkan Kehadiran Seorang Anak. Namun, Untuk Mengangkat Anak Sudah Pasti Ia Tidak Mampu. Untuk Memenuhi Kebutuhan Dirinya Sendiri Saja Masih Kekurangan. Namun, Pada Suatu Malam, Ia Bermimpi Kejatuhan Bulan Di Siang Hari. Mimpi Yang Aneh Itu Membuatnya Sangat Gelisah. Bagaimana Mungkin Ada Bulan Pada Siang Hari? Ada Apa Dengan Mimpi Tersebut. Pikirnya. Paginya, Janda Itu Bangun Dengan Hati Yang Resah Karena Berpikir Tentang Mimpinya. Ia Bergegas Pergi Ke Pasar Sebelum Matahari Terbit. Setelah Menjual Semua Dagangannya Dan Membeli Beberapa Barang Kebutuhannya, Ia Segera Pulang. Ketika Melewati Pintu Pasar. Ia Melihat Segerombolan Orang Berkerumun Mengelilingi Seorang Laki-Laki. Karena Penasaran, Janda Itu Mendekati Kerumunan Tersebut. Ternyata, Laki-Laki Itu Adalah Seorang Peramal. Ia Sedang Meramal Seorang Wanita. ’ Pak Peramal, Saya Ingin Tahu Apa Maksud Mimpi Saya Semalam.’’ Ujar Wanita Tua Itu. Peramal Itu Berkata, ’ Ceritakanlah Mimpimu Itu?’’ ’ Semalam Saya Bermimpi Kejatuhan Bulan. Apakah Itu Pertanda Buruk?’’ Ujar Si Wanita. Dengan Wajah Sumringah. Peramal Itu Berkata. ’ Wah, Justru Itu Pertanda Yang Baik. Mimpi Kejatuhan Bulan Artinya Engkau Akan Mendapatkan Keturunan. Engkau Kan Mendapat Seorang Anak. Selamat!’’ Mendengar Perkataan Peramal Itu. Si Janda Sangat Terkejut. Mimpi Yang Dialami Oleh Wanita Itu Sama Dengan Mimpinya. Namun, Apakah Ia Juga Akan Memperoleh Seorang Anak. Ia Tidak Habis Pikir. Bagaimana Mungkin Seorang Permpuan Tua Yang Tidak Bersuami Seperti Dirinya Bisa Melahirkan Seorang Anak. Namun, Ia Tidak Terlalu Memikirnya Ramalan Tersebut. Ia Pun Segera Berjalan Pulang. Setibanya Di Rumah, Janda Tua Itu Melihat Dua Orang Laki-Laki Sudah Menunggu Di Depan Rumahnya. Mereka Membawa Sebuah Bungkusan Yang Besar. Janda Tua Itu Menanyakan Maksud Dari Kedatangan Mereka Kerumahnya. ’ Kami Ingin Menitipkan Sesuatu Kepada Ibu.’’ Kata Salah Satu Pemuda. ’ Apa Yang Ingin Kau Titipkan, Nak?’’ Tanya Si Janda. Pemuda Itu Menjawab. ’ Kami Berniat Menitipkan Seorang Bayi Untuk Di Besarkan Oleh Ibu Layaknya Seorang Anak Ibu Sendiri.’’ Mendengar Permintaan Dari Kedua Pemuda Itu, Si Janda Langsung Menolak. Ia Merasa Tidak Mampu Merawat Seorang Anak Karena Hidupnya Yang Serba Kekurangan. Namun, Kedua Pemuda Itu Memohon Dan Bersedia Untuk Memenuhi Seluruh Kebutuhan Si Anakitu. Akhirnya, Janda Itu Pun Bersedia. Kedua Pemuda Itu Menyerahkan Bungkusan Besar Yang Mereka Bawa. Ternyata Berisi Seorang Bayi. Bungkusan Tersebut Boleh Di Buka Setelah Kedua Pemuda Itu Pergi. Pada Saat Di Buka. Melompatlah Seorang Anank Laki-Laki Yang Sangat Aneh Bentuk Tubuhnya. Janda Itu Sangat Terkejut. Rupa Si Anak Itu Sangat Memprihatinkan. Bentuk Kepalanya Menyerupai Periuk Yang Biasa Di Gunakan Untuk Menyimpan Air Atau Di Sebut Juga Kendil. Tetapi Ia Memiliki Badan Yang Utuh. Anak Itu Di Beri Nama Joko Kendil. Cerita Rakyat Jawa Tengah Joko Kendil Meskipun Bentuk Tubuhnya Aneh. Joko Kendil Adalah Anak Yang Baik Hati Dan Rajin. Seiring Berjalanya Waktu, Janda Tua Itu Semakin Menyanyangi Anak Angkatnya Itu Yang Sudah Di Anggap Sebagai Anak Kandungnya Sendiri. Kehidupan Janda Itu Sangat Berubah Semenjak Kehadiran Joko Kendil. Joko Kendil Yang Rajin Selalu Membantunya Mengolah Kebun. Hasil Panennya Selalu Berlimpah Ruah. Mereka Tidak Pernah Hidup Kekurangan. Pada Suatu Sore, Ketika Sedang Beritirahat Setelah Berkebun. Joko Kendil Melihat Kapal Layar Kerajaan. Joko Kendil Memperhatikan Kapal Tersebut Hingga Mendekat. Dari Dalam Kapal Tersebut Terlihat Putri Raja Yang Sangat Cantik Jelita. Joko Kendil Langsung Jatuh Cinta . Ia Langsung Memceritakan Perasaannya Kepada Ibunya. Pada Suatu Hari. Kerajaan Mengadakan Sayembara. Isi Sayembara Tersebut Adalah Barang Siapa Yang Mampu Menemukan Dan Membawa Gamelan Lokananta Maka Ia Akan Di Nikahkan Dengan Putri Raja. Siapa Pun Boleh Mengikuti Sayembara Ini. Asalkan Orang Tersebut Mampu Melakukannya. Joko Kendil Mendengar Sayembara Tersebut Dan Langsung Memohon Kepada Ibunya Agar Di Perbolehkan Untuk Mengikuti Sayembara Itu. Ibunya Sempat Melarang Karena Hal Itu Sangatlah Mustahil. Ibunya Merasa Joko Kendil Tidak Mungkin Mendapatkan Gamelan Yang Di Maksud Oleh Raja. Namun, Joko Kendil Tetap Memaksa. Akhirnya Ibunya Mengalah Dan Membawa Joko Kendil Ke Istana. Di Istana Semua Orang Yang Melhat Joko Kendil Mencemooh Dan Menertawakan. Namun, Joko Kendil Tetap Bersikap Tenang. Lagi Pula, Putri Raja Juga Tidak Keberatan Jika Joko Kendil Menjadi Salah Satu Peserta Dari Sayembara. Setelah Semua Peserta Siap. Raja Memerintahkan Mereka Untuk Mengeluarkan Gamelan Lokananta Yang Telah Di Janjikan. Ibunya Sudah Mulai Khawatir Karena Joko Kendil Sama Sekali Tidak Membawa Seperangkat Gamelan. Joko Kendil Menenangkan Ibunya. Lalu, Ia Mengucapkan Sebuah Mantra. Tiba-Tiba Munculah Seperangkat Gamelan Yang Sangat Indah Dan Mempesona. Dari Seluruh Peserta Yang Sudah Di Uji Tidak Ada Satupun Gamelan Yang Benar-Benar Merupakan Gamelan Lokananta. Namun, Tiba-Tiba, Terdengar Alunan Merdu Sebuah Gamelan. Gamelan Itu Adalah Milik Joko Kendil. Semua Orang Terpukau Dengan Ke Indahan Bunyi-Bunyian Yang Keluar Dari Gamelan Itu. Maka Terpilihlah Joko Kendil Sebagai Pemenangnya Dan Ia Akan Di Nikahkan Dengan Putri Raja Yang Sangat Cantik. Pada Hari Pernikahan. Kedua Mempelai Duduk Di Kursi Pengantin Di Hadapan Seluruh Undangan. Tiba-Tiba, Tanpa Di Sangka, Sang Putri Memeluk Joko Kendil Dengan Sangat Erat Sampai Joko Sulit Untuk Bernapas. Terjadilah Sebuah Peristiwa Yang Sangat Mengagetkan. Joko Kendil Yang Buruk Rupa Berubah Menjadi Seorang Pangeran Yang Sangat Tampan. Melihat Kejadian Itu. Raja Langsung Menjelaskan Kepada Semua Undangan. Sesungguhnya Maksud Di Adakannya Sayembara Pada Waktu Itu, Karena Raja Mendapat Sebuah Bisikan Suci Ketika Meminta Petunjuk Dalam Memilih Calon Suami Anaknya. Dalam Bisikan Itu Di Sebutkan Bahwa Calon Menantu Raja Adalah Seorang Pangeran Yang Sangat Tampan, Gagah Perkasa Dan Sakti. Berkat Kesaktianya Ia Akan Menciptakan Gaamelan Lokananta Dari Kayangan. Selain Itu Putri Raja Juga Harus Memeluk Calon Suaminya Pada Saat Duduk Di Pelaminan. Raja Juga Menjelaskan Bahwa Joko Kendil Adalah Pangeran Yang Di Kutuk Oleh Ayahnya Akibat Melanggar Larangan Ayahnya. Namun, Kutukan Itu Akan Berakhir Jika Dapat Pelukan Dari Calon Istrinya Sebelum Mereka Sah Sebagai Suami Istri. Pesan moral dari Cerita Rakyat Jawa Tengah Joko Kendil adalah Begitulah Kisah Joko Kendil Yang Selama Hidupnya Sering Di Ejek Dan Di Cemooh Orang Karena Fisiknya. Namun, Di Balik Itu Semua, Karena Kesabaran Ia Memperoleh Kebahagian Yang Sangat Luar Biasa. Hidup Bahagia Selamanya Dengan Istri Yang Sangat Cantik Baca cerita rakyat dari Jawa Tengah lain yang menarik di blog Cerita tersbeut bisa kalian temukan di artikel cerita rakyat indonesia paling populer dari pulau jawa dan Cerita Rakyat Timun Mas dari Jawa Tengah
Karena berasal dari Jawa Tengah, cerita rakyat Joko Kendil tersedia dalam bahasa Jawa. Namun tenang saja, buat yang nggak paham bahasa Jawa, di artikel ini telah kami sajikan kisahnya dalam bahasa Indonesia. Yuk, simak langsung saja!Joko Kendil adalah salah satu cerita rakyat asal Jawa Tengah yang memiliki kisah menarik dan sarat makna. Sehingga, legenda ini cocok untuk disampaikan pada yang belum tahu, kendil adalah periuk kecil yang terbuat dari tanah dan biasanya digunakan untuk menyimpan serta memasak makanan. Joko Kendil sendiri adalah kisah seorang anak yang lahir menyerupai bagaimana bisa demikian? Bila tertarik untuk menyimak detail cerita rakyat Joko Kendil, lanjutkanlah membaca artikel ini. Selain kisahnya, ada pula ulasan mengenai unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya. Selamat membaca!Cerita Rakyat Joko Kendil Sumber Jokok Kendil – Little Serambi Pada zaman dahulu, di sebuah desa kecil di Jawa Tengah, hiduplah seorang janda tua yang tinggal seorang diri. Suaminya telah lama meninggal. Untuk memenuhi segala kebutuhannya, ia setiap hari mencari kayu bakar di hutan, lalu menjualnya ke pasar. Meski perjalanan dari rumah ke hutan, lalu ke pasar sangatlah jauh, ia tak pernah mengeluh. Ditambah lagi, penghasilannya pun tak seberapa. Namun, ia tetap giat bekerja dan pantang menyerah. Salah satu keinginannya yang tak kan pernah bisa terwujud adalah memiliki seorang anak. Pada suatu malam, janda tua ini bermimi buruk, yakni kejatuhan bulan di siang hari. Saat terbangun, ia sangat terkejut, karena mimpinya terasa sangat nyata. Jantungnya berdegup kencang, terasa tak karuan. “Apa yang akan terjadi? Apa maksud dari mimpiku?” tanya wanita itu dalam hati. Ia terus memikirkan dan mengkhawatirkan mimpinya. Keesokan harinya, ia bergegas pergi ke hutan dan menuju ke pasar. Setelah menjual habis kayu bakar, ia berkeliling ke pasar untuk mencari kebutuhannya. Di tengah perjalanan, ia bertemu segerombolan orang. Karena penasaran, ia pun mendekat. Ternyata, orang-orang tersebut sedang mengeremuni seorang peramal. Saat janda tua itu mendekat, kebetulan ada seorang wanita yang ingin diramal. Ia mengatakan bila semalam bermimpi buruk dan ingin mengetahui maksud dari mimpinya. “Pak peramal, aku ingin bertanya soal mimpiku semalam,” tanya wanita itu. “Coba kamu ceritakan mimpimu padaku,” jawab sang peramal. “Semalam, aku bermimpi kejatuhan bulan di siang hari. Mimpinya terasa sangat nyata. Apakah itu pertanda buruk?” ujar wanita itu dengan wajah yang gelisah. “Itu bukanlah mimpi buruk. Justru itu pertanda yang baik. Mimpi kejatuhan bulan menandakan bahwa kau kan mendapatkan seorang anak,” kata sang peramal dengan wajah yang meyakinkan. “Benar begitu? Wah, aku sangat bahagia bila benar itu pertanda dari mimpiku semalam,” jawab wanita itu dengan wajah penuh kegembiraan. Janda tua yang sedari tadi mendengar ucapan mereka pun ikut terkejut. Mimpi wanita yang diramal sama dengan mimpinya semalam. Tapi, mana mungkin ia mendapat momongan. Suami saja ia tak punya. Baca juga Legenda Si Penakluk Rajawali Asal Sulawesi Selatan dan Ulasan Menariknya, Pelajaran Berharga tentang Ketulusan Bertemu dengan Dua Pemuda Sesampainya di rumah, ia disambut oleh dua orang pemuda yang sepertinya dari kerajaan. Mereka membawa bungkusan berukuran besar. “Apa tujuan kalian ke mari, Nak?” tanya janda tua kepada kedua pria tersebut. “Kami hendak menitipkan sesuatu kepada, Ibu,” ungkap salah satu pemuda tersebut. “Apa yang ingin kau titipkan padaku, Nak? Aku ini hanya wanita tua renta. Sudah tak bisa apa-apa,” jawabnya. Lalu kedua pemuda itu menyerahkan bungkusan yang mereka pegang. “Ini adalah bayi, Bu. Kami ingin menitipkannya padamu. Tolong besarkan ia selayaknya anakmu sendiri” ucap kedua pemuda. “Kenapa bayi ini dititipkan kepadaku? Di mana dan siapa orang tua mereka” kata janda tua. “Sebenarnya ini adalah anak dari Raja kami, Bu. Hanya saja, ia dikutuk oleh orang jahat sehingga badannya menyerupai kendil. Raja tentu saja tak sanggup merawatnya. Sebenarnya, anak ini hendak dibunuh. Tapi, kami tak tega. Lalu, kami mendengar bila Ibu tinggal sendiri dan butuh seorang anak. Maka dari itu, kami tawarkan anak ini padamu,” jelas kedua pemuda itu. Janda tua pun tersenyum. Dalam hati ia berkata, “Inikah jawaban dari mimpiku semalam?” Setelah terdiam beberapa saat, ia pun berkenan merawat bayi tersebut. “Baiklah, aku kan merawatnya. Akan kujaga dia seperti anakku sendiri,” ujar wanita itu. Mendengar jawaban tersebut, kedua pemuda tersebut sangatlah lega. Tak hanya memberikan bayinya saja, mereka juga ternyata memberikan uang yang sangat banyak pada si ibu. “Kami berikan sejumlah uang padamu, Bu, mohon diterima sebagai bentuk terima kasih kami padamu. Satu lagi, kutukannya akan hilang bila ia dipeluk oleh wanita yang dicintainya,” ungkap salah satu pemuda. “Baiklah. Aku yakin jika besar nanti, ia akan menemukan wanita yang dicintainya,” pungkas wanita itu. Kedua pemuda tersebut pun pamit undur diri. Wanita tua itu lalu memeluk bayi yang berbadan aneh tersebut. Meski demikian, ia sangat bersyukur karena memiliki momongan. Ia pun menamainya Joko Kendil. Bersahabat dengan Si Gundul Seiring berjalannya waktu, Joko Kendil telah tumbuh menjadi seorang pria dewasa. Meski begitu, badannya tetap kerdil. Wajahnya juga menyerupai kendil. Ia kerap menjadi bahan ejekan teman-temannya. “Si badan cebol. Tak akan ada yang mau bermain denganmu. Hahahaha,” ejek teman-temannya. Meski begitu, pria ini tetap tegar. Ia adalah pria baik yang selalu membantu ibunya. Tiap pagi, ia pergi ke kebun untuk bercocok tanam. Hasil panennya berlimpah. Bersama ibunya, ia hidup berkecukupan. Suatu hari, di kampungnya datanglah keluarga baru. Keluarga itu terdiri sepasang orang tua dan anak laki-laki berbadan kurus dan botak yang diberi nama Gundul. Karena fisiknya tersebut, ia juga tak luput dari ejekan anak-anak di kampung tersebut. “Si Gundul botak. Kepalamu aneh sekali” itulah kalimat yang sering ia dengarkan. Karena itulah, si Gundul merasa sedih dan kerap menyindiri. Di suatu hari, di sebuah kebun, Joko Kendil tak sengaja bertemu dengan si Gundul yang bersedih. Ia pun bertanya, “Kenapa kamu bersedih?”. Si Gundul pun menjawab bila ia tak tahan menjadi bahan ejekan warga di kampung sini. Mendengar kesedihannya, Joko pun berkata, “Janganlah bersedih. Biarkan saja mereka mengejek fisik kita. Tak perlu didengarkan. Yang penting, kita harus tetap berbuat baik. Aku juga kerap diejek karena badanku kerdil dan wajahku mirip kendil. Tapi, aku tak bersedih. Karena aku punya ibu yang sayang padaku.” Sejak saat itu, mereka pun berteman. Ternyata, si Gundul sangatlah berbakat. Ia sangat pandai bermain layang-layang. Tak hanya itu, ia juga jago memanah. Si Gundul kerap mengajari Joko memanah dan bertarung. Persahabatan mereka semakin lama semakin erat. Meski banyak yang mengejek, mereka tak memerdulikannya. Mengikuti Sayembara Di suatu sore hari, di pasar yang sedang ramai, Joko Kendil mendengar adanya sayembara dari kerajaan. “Dengarkan para pemuda! Raja memiliki tiga putri cantik jelita. Bagi siapa pun yang ingin melamar mereka, datanglah ke istana dan tunjukkan kemampuanmu”. Ia pun tertarik untuk mengikuti sayembara tersebut. Dengan penuh semangat, ia menemui ibunya dan menceritakan keinginannya. “Ibu, aku ingin melamar salah satu putri raja. Akan kutunjukkan bakatku dalam memanah,” ungkap pria itu pada ibunya. Mendengar hal tersebut, ibu Joko sangat terkejut. “Apa kau yakin, Nak? Dengan tubuhmu yang seperti ini, apakah sang Raja akan menerimamu sebagai menantunya?” ucap ibu tua itu. “Aku rasa Raja adalah orang yang baik, Bu. Aku yakin dia tak menilai fisikku saja, tapi juga kemampuanku,” ungkap Joko dengan yakin. Ibu Joko pun menyetujui keinginan anaknya. Begitu pula dengan si Gundul yang juga memberi dukungan pada sahabatnya tersebut. Keeseokan harinya, pria itu datang ke istana. Semua orang mengejeknya, “Mana mau seorang putri menikah dengan orang jelek sepertimu.” Meski demikian, ia tak putus asa. Ia dengan gagah menunjukkan kemampuannya dalam memanah yang diajarkan oleh si Gundul. Raja terkesima dengan kehebatan Joko Kendil. Ia pun meminta putri pertamanya untuk menerima Joko. Tapi, putri pertama raja menolak. Ia tak mau menikah dengan pria yang tak tampan. Berbeda dengan putri pertama, putri terakhir justru tertarik dengan pria berbadan kecil ini. “Ayah, bisakah aku saja yang menjadi istri Joko Kendil? Bagiku, ia pria yang baik dan bakatnya sungguh luar biasa,” pinta putri bungsi pada raja. “Benarkah kamu ingin menikah dengannya, Anakku?” tanya sang raja. “Benar ayah. Sebelum menikahkan kami. Biarkan kami saling berkenalan dulu selama 1 minggu, bolehkah?” pinta si bungsu. “Tentu saja boleh, Nak.” ucap sang raja. Sang Raja pun mengumumkan tiga pria yang memikat hati anak-anaknya. Saat nama Joko Kendil disebutkan, orang-orang pun sulit memercayainya. Berubah Menjadi Pangeran Tampan Sumber The Story of Joko Kendil – Pustaka Pelajar Di suatu pagi, putri bungsu berjalan-jalan dengan Joko Kendil. Orang-orang tak berhenti memandangi mereka. Tak sedikit juga yang berbisik, “Apakah putri buta? Kenapa dia mau dengan pria cebol itu?”. Meski demikian, Joko Kendil dan putri bungsu tetap asyik mengobrol. Mereka tak peduli dengan ucapan orang-orang. Lalu, Joko Kendil bertanya, “Putri, kau sangatlah cantik. Sedangkan aku adalah buruk rupa. Bagaimana bisa kau tahan dan mau denganku?” Sang putri pun menjawab, “Sungguh aku tak mempermasalahkan fisikmu. Hatimu baik. Kamu juga berbakat. Itulah yang aku suka darimu,” ungkap sang putri. Hari demi hari pun berlalu. Tibalah saat putri bungsu dan Joko Kendil menikah. Acara pernikahan digelar secara meriah. Banyak tamu dari seberang desa pun menghadiri pernikahan tersebut. Di pelaminan, putri bungsu sudah duduk dengan wajah cantiknya. Saat Joko Kendil datang menghampiri pelaminan, orang-orang luar desa pun terkejut. “Apakah benar ini calon suami sang putri? Kenapa wajahnya seperti itu? Badannya saja kerdil,” ungkap para warga. Meski mendengar perkataan itu, Joko Kendil tetap berjalan dengan tegap menuju pelaminan. Si Gundul yang turut menghadiri pernikahan tersebut berbisik pada Joko Kendil, “Tak usah dengarkan mereka, Sahabat! Kamu adalah orang yang hebat.” Sesampainya di pelaminan, prosesi pernikahan pun dimulai. Setelah sah menjadi suami istri. Mereka pun diminta untuk berpelukkan. Sungguh terkejut semua orang, setelah sang putri memeluk Joko Kendil, tiba-tiba Joko berubah menjadi pangeran yang berwajah sangat tampan. Itu berarti, kutukannya telah hilang karena dipeluk oleh wanita yang dicintainya. Mereka pun hidup berbahagia. Baca juga Dongeng Ali Baba dan 40 Pencuri Beserta Ulasan Lengkapnya, Pelajaran tentang Ketamakan Unsur Intrinsik Setelah menyimak cerita rakyat Joko Kendil, kini saatnya mengulik unsur intrinsiknya. Berikut ini adalah beberapa unsurnya; 1. Tema Legenda Joko Kendil memiliki tema atau inti cerita tentang seorang pria yang dikutuk menyerupai kendil. Ia berjuang hidup dengan baik meskipun banyak yang menghinanya. 2. Tokoh dan Perwatakkan Sumber Joko Kendil – Grasindo Ada dua tokoh utama dalam cerita rakyat ini, yakni Joko Kendil dan ibunya. Seperti yang telah dikisahkan di atas, Joko Kendil memiliki sikap yang baik, tak mudah menyerah, dan pemberani. Ibunya memiliki sifat yang baik hati. Ia menerima kondisi fisik Joko Kendil dan selalu mendukung anak semata wayangnya tersebut. Tokoh-tokoh pendukung dalam dongeng Joko Kendil ini juga menarik untuk dikulik. Beberapa di antaranya adalah si Gundul, kedua pemuda utusan raja ayah Joko Kendil, putri bungsu, putri sulung, dan raja. Kedua pemuda yang merupakan utusan dari ayah Joko Kendil hadir di cerita bagian awal. Mereka sebenarnya memiliki sifat yang baik. Sebab, awalnya mereka diminta untuk membunuh atau membuang Joko Kendil. Tapi, mereka tak tega, lalu menyerahkannya pada ibu tua. Berikutnya adalah si Gundul yang cerdas. Ia bahkan bisa mengajari Joko menjadi pemanah yang hebat. Di cerita rakyat Joko Kendil ini, ada pula tokoh putri pertama yang sikapnya cukup jahat. Ia tak mau menikah dengan Joko Kendil hanya karena fisiknya yang kurang sempurna. Sementara itu, putri bungsu dan raja adalah orang yang baik. Mereka tak menilai Joko Kendil dari fisiknya saja, tapi justru dari bakat dan kebaikan hatinya. 3. Latar Ada beberapa latar tempat yang disebutkan dalam dongeng Joko Kendil. Di antaranya adalah hutan, pasar, rumah, kerajaan, dan kebun. Sementara latar waktu yang digunakan adalah pagi hari, siang hari, serta sore hari. 4. Alur Cerita Legenda ini menggunakan alur maju. Sebab, kisahnya diceritakan secara runtut sejak Joko masih bayi hingga ia tumbuh dewasa dan menikah. 5. Pesan Moral dari Cerita Rakyat Joko Kendil Pesan moral dalam cerita rakyat Joko Kendil adalah janganlah menghina seseorang karena fisiknya yang tidak sempurna. Di dunia ini, tak ada satu pun orang yang terlahir sempurna, sehingga kita harus menghargai setiap kekurangan manusia. Selain itu, janganlah kita menilai orang dari luarnya saja. Joko Kendil memang kerdil, tapi ia memiliki sifat yang baik hati. Tak hanya intrinsik, sebenarnya ada juga unsur ekstrinsik dari dongeng Joko Kendil. Yakni unsur di luar cerpen yang berkaitan dengan latar belakang masyarakat, penulis, serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Baca juga Kisah Nenek Pakande dan Ulasannya, Legenda Wanita Tua Pemakan Manusia dari Sulawesi Selatan Serba-Serbi Setelah mengetahui cerita rakyat Joko Kendil dan unsur intrinsiknya, kini saatnya kamu menyimak fakta menariknya. Apakah itu? Yuk, baca langsung! 1. Pernah Diangkat Menjadi FTV Sumber YouTube – MD Entertainment Legenda Joko Kendil ini ternyata pernah diangkat menjadi FTV yang tayang di salah satu televisi swasta Indonesia. Tokoh Joko Kendil diperankan oleh Ucok Baba. Sementara sang putri diperankan oleh artis cantik Tsania Marwa. Ada pun FTV ini juga diperankan oleh tokoh-tokoh kenamaan Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Vicky Nitinegoro, Lia Waode, dan Meidina Hutomo. Baca juga Cerita Abu Nawas Mencari Cincin dan Ulasannya, Kisah Menggelikan yang Mengandung Pesan Bijak Sudah Puas dengan Cerita Rakyat Joko Kendil? Demikianlah cerita rakyat Joko Kendil beserta unsur intrinsik dan serba-serbinya. Kisahnya cukup menarik dan sarat akan pesan positif, bukan? Nah, kalau suka dengan cerita rakyat ini, cobalah untuk menceritakannya pada anak, adik, atau keponakanmu yang masih kecil. Dari dongeng ini, ajarkanlah mereka untuk tak menghina kekurangan orang lain. Bila masih butuh legenda atau dongeng nusantara lainnya, langsung saja kepoin Ada cerita rakyat Jaka Tarub, Timun Mas, Keong Mas, Malin Kundang, dan masih banyak lagi. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.Meskipunkemunculan karakter-karakter tersebut hanya satu kali karena bentuk penyajian buku ini seperti cerita pendek, tetapi di dalam setiap penyajian jalan cerita nya sungguh sangat mengena layaknya drama sit-kom yang menceritakan kehidupan sehari-hari. (Jawa, Sulawesi & Bali) dalam format bilingual Siapa punya kuali panjang (cetakan Legenda Joko Kendil berasal dari daerah Jawa Tengah. Kendil adalah salah satu alat rumah tangga yang fungsinya untuk memasak nasi atau sebagai wadah. Cerita ini tentang seorang anak raja yang terkena sihir. Yaitu kepalanya berbentuk kendil atau panci. Kutukan tersebut akan hilang ketika Jaka Kendil bertemu dengan seorang putri raja yang tulus dan menerima apa adanya. Akankah Jaka Kendil bertemu dengan putri yang tulus menerimanya? Bagaimana kisahnya? Berikut cerita lengkapnya dalam bahasa jawa. Asal Usul Jaka KendilKejahatan Selir RajaKelahiran Jaka KendilPesan Pertapa untuk RajaJaka Kendil Diasuh Mbok RondhoJaka Kendil Bertemu Putri Negeri SeberangJaka Kendil Melamar Putri Negara SeberangPernikahan Jaka Kendil dengan Putri NgapuntenJaka Kendil Menjadi RajaUnsur Intrinsik Cerita Rakyat Jaka KendilTemaTokohLatarAlur CeritaSudut PandangAmanat / Pesan Moral Asal Usul Jaka Kendil Ing Kerajaan Ngambar Arum dhaerah Jawa Tengah, ana Raja jenenge Asmawikana. Raja kasebut duwe permaisuri jenenge Prameswari lan duwe selir jenenge Dewi Dursilawati. Raja Ngambar ora duwe putra sing bakal nerusake tahta kraton Ngambar. Kahanan kasabut gawe Raja sedhih banget. Sabenere, Prameswari wis ngandhut kaping pindho nanging ora iso slamet amarga ana sing ngekei racun. Selir Dursilawati yaiku wong kang sing menehi racun maring panganan utawa ngombene ratu Prameswari. Dheweke iri lan ora pingin yen anake Prameswari sing nerusake tahtah Kerajaan Ngambar. Dursilawati pingin anake dheweke mengko sing di lahirake dadi putra mahkota nanging dheweke ora ngandhut. Ing salah sijining dino, Raja Asmawikana lungguh lan ngerasa curiga maring Dewi Dursilawati yaiku selire dewe. “Opo iya sing ngeracun Prameswari iku Dursilawati?”. Wiwit kuwi, Raja luwih ngati-ati marang panganan lan ngombene Ratu Prameswari. Sakabehane dayang di kongkon ngawasi apa wae sing di pangan Prameswari nganthi ati-ati. Lan kudu mriksa sakabehane panganan sing arep di pangan lan di ombe Ratu Prameswari. “Dayang-dayang ing istana iki, Elinga! Ratu Prameswari ora oleh mangan lan ngombe tanpa sangertine kowe. Kowe ya kudu ngati-ngati menehi Ratu panganan! Priksaen kabeh panganan lan ombenan kuwi!”. Ngendikane Prabu Asmawikana. “”Inggih kanjeng”. Wangsulane dayang kanthi bebarengan. Sawise iku, kabeh panganan gawe Ratu Prameswari di wenehake sawise di prikso marang dayang kerajaan. Amarga iku, Dewi Dursilawati ora iso ngeracun Prameswari maneh. Kejahatan Selir Raja Nanging selir Dursilawati ora kentekan akal, dheweke duwe akal yen arep menehi sihir marang bayi ing rahime Ratu. Dheweke menyang dhukun lan jaluk tulung supaya bayi ing rahime Prameswari dadi wong kang cacat. “Mbah dhukun, tulungen aku! Aku arep jaluk supaya bayi sing ana ing rahime Ratu Prameswari ora dadi bocah kang normal!”. Jalukane Selir Dursilawati Dhukun kuwi menehi opo sing di jaluk Dursilawati. Lan dadiaken jabang bayi sing ana ing rahime Ratu dadi bocah cacat. Kelahiran Jaka Kendil Sawise Dursilawati menyang dhukun, ora suwe Ratu Prameswari nglairake anak lanang. Nanging ana sing gawe kaget sakabehane wong, utamane Raja Asmawikana. Bayi sing di lahirake Ratu ora normal, sirahe gedhe kaya kendil utawa panci. Nalika Prabu Asmawikana weruh anake lahir kanthi cacat, raja lan ratu sedhih banget. Ratu nampa anak kuwi kanthi becik, nanging Raja Asmawikanan ora gelem nyawang anake. Anak sing baru lahir kuwi di jenengi Joko Kendil lan di rumat ratu kanthi tresna lan ati sing seneng. Pesan Pertapa untuk Raja Sawise weruh anake cacat, Raja mrintah pengawal kraton Ngasem ngundhang pertapa sing sakti kanggo delok rupane putrane sing ora normal. Nganti sawijining dina, pertapa kang sakti kuwi ana ing kraton Ngasem ngadhep Raja Asmawikana. “Pangapurane Gusti Prabu, nopo sing saget kulo tulung?”. Ujare pertapa. Raja banjur nyritakake kahanan putrane sing lahir ora normal. “Pertapa, apa sampeyan ngerti kena apa sirahe anaku rupane kaya kendil? Apa penyakite anaku iso waras?”. Raja takon nganthi ora tenang. “Pangapuraning Gusti Prabu miturut kawruhe abdi, putrane Gusti Prabu kena sihir. Gusti Prabu kudu saget masrahaken putrane dateng mbah putri sing asmane Mbok Rondho” “Mbah Putri wonten teng pinggir kali, cedhak panggone Prabu Dawud”. “Ing sawijining dina sawisi putrane Gusti Prabu nikah kaliyan putri raja sing isa nerima opo onoke, putrane Gusti Prabu bakale dadi ksatriya sing gagah, wani, wicaksana lan apik rupane”. Wangsulane pertapa. “Matur nuwun pertapa!” Ujare Prabu Asmawikana. Sawise entuk nasihat saking pertapa, Raja Asmawikana ngirim utusan kraton lan ngirim putrane maring mbok Rondho. Raja dhawuh marang pengawal liyane kanggo nyekel dhukun sing wis nyihir anake supaya di pateni. Nanging dhukun kuwi wis ora ana ing umahe. Dhukune wis mlayu adoh saka deso kasebut kanggo nylametake awake. Dewi Dursilawati wis matur marang mbah dhukun babagan penahanan sing di dhawuhi Raja. Jaka Kendil Diasuh Mbok Rondho Ing panggonan liya, utusane raja wis teka ning omahe mbok Rondho kanggo nitipake Jaka Kendil. “Mbok Rondho, Gusti Prabu Asmawikana sampun dhawuh supaya masrahaken putrane dhateng mbok Rondho”. “Kanggo matur nuwuni Gusti Prabu niki di tinggali emas lan permata kanggo urip Jaka Kendil lan mbok rondho mengko”. Ujare utusane Gusti Prabu. Mbok Rondho nerimo Jaka Kendil kanthi rasa seneng. Jaka di emong kanthi rasa tresna nganti diwasa. Wektu liwat kanthi cepet, Jaka Kendil wis diwasa. Nalika diwasa, Jaka luwih sering nulungi mbok rondho ing sawah. Jaka kendil dadi bocah sing rajin, becik atine lan seneng nulung wong kang kasusahan. Amarga sering nulung, sekabehane wong tresna maring Jaka Kendil. Jaka Kendil Bertemu Putri Negeri Seberang Ing salah sijining dina, Raja saka negara liya lelungan ngeliwati kali cedhak Dukuh Kasihan panggone Jaka Kendil lan Mbok Rondho urip. Ing rombongan kasebut akeh anake raja kang ayu banghet. Ningali [ara anake Raja Negeri Seberang, Jaka Kendil langsung katresnan. Dheweke terus delok putri raja kang ayu banghet lan mikiri putri kasebut. Senajan rombongane raja wis bali meyang negarane, Jaka terus mikiri anak-anake raja. Tengah wengi, wayah sore lan wayah isuk Jaka kelingan raine Putri raja sing ayu. Saben dina tansah mbayangna yen bakale ana ing ngarepe dheweke. Jaka kendil pancen rumangsa tresna banghet marang Putri Ngapunten lan duwe niatan bakale nglamar. Ana ing omah, dheweke nuduhake niate marang ibu angkate. “Mbok, Jaka tresna marang anake putri raja negeri seberang . Si mbok arep nglamarke aku?” pitakone Joko Kendil. Mbok Rondho kaget banghet krungu panjalukane anak angkate kuwi. “Kowe ojho jaluk sing aneh-aneh to le! Kepriye Raja kuwi bakal nampa lamaranmu kanthi kahananmu kaya ngene iki. Kejaba iku, sing kowe tresnani anake raja.” “Luwih becik kowe iso batalna niatmu, Jaka!” Pituture mbok rondho kanggo Jaka Kendil. “Ora mbok, apa salahe nyoba dhisik” Jaka Kendil ndesek ibu angkate. Wiwitane mbok rondho ora gelem nuruti panjalukane Joko Kendil. Nanging merga terus di desek, dheweke gelem nuruti panjalukane anake sing di tresnani. Jaka Kendil Melamar Putri Negara Seberang Mbok rondho langsung menyang kraton kanggo ngaturake kekarepane Jaka Kendil marang Prabu Asmawikana. Raja kang wicaksana kuwi setuju. “Kulo mberkahi putraku marang anake raja negeri seberang. Nanging aku jaluk tulung, Mbok Rondho wae sing teka ing negeri sebrang nglamar putri Ngapunten”. “Sekabehane kebutuhan kanggo nglamar putri raja bakal tak siapke lan ngirim pengawal kanggo ngiringi sampeyan”. Ngendikane Prabu Asmawikana. Mbok Rondho ora nolak panjalukane Raja Asmawikana. Wayah dina sadurunge menyang nglamar, Joko Kendil donga marang Gusti Kang Agung supaya lamarane di tampa. Amarga pandongane, bengine jaka kendil mimpi Raja negeri seberang nampa lamarane. Raja negeri seberang ya ngimpi pisan lan delok dheweke mlayu menyang kendi. Nalika kendine di wenehake marang putrine sing ragil yaiku putri Ngapunten. Sawisi iku kendine dumadakan dadi ksatrian kang gantheng lan gagah perkoso. Raja negeri seberang ya ngarep-ngarep yen mimpine bakale dadi nyata. Lan nyangka yen mimpi kasebut duwe pratanda kang becik. Ing salah sijining dina, mbok rondho lan pengawale raja Asmawikana ana ing negeri seberang kanggo nglamar putri raja negeri seberang. Mbok rondho lan rombongan gawa emas sing bakale di wenehake marang putri raja Negeri Seberang. Mbok rondho enggal mbeberake maksude tekane yaiku arep nglamar putri raja. Iki ndadekake raja negeri sebrang mikir apik sanajan dheweke delok rupane Joko Kendil sing aneh. Nanging raja ing negara seberang ora gelem mutusake dhewe. Dheweke nawani lamarane marang anake kang ana telu. Mung putri sing ragil yaiku putri Ngapunten sing gelem rabi karo Joko Kendil. “Aku nampa lamarane Jaka Kendil. Saiki mbalika menyang negara kanggo ngirim berita apik iki menyang Raja Asmawikana!” Ngendikane Raja Seberang. “Inggih, Gusti Prabu!” Wangsulane Mbok Rondho kanthi seneng. Pernikahan Jaka Kendil dengan Putri Ngapunten Sawisi lamarane di tampa, mbok rondho lan para utusane raja Asmawikana nyuwun bali kanggo ngabari raja Asmawikana. Krungu kabar apik iki, Raja Asmawikana mrentah kabeh pengawale kanggo nyiapake pesta kawinane putrane. Pesta kawinan Jaka Kendil lan Putri Ngapunten ana ing istana negara seberang. Pestane di rayakake dening pagelaran seni lan tari. Undhangan sing teka saka macem-macem negara. Nanging nalika Joko Kendil lan Putri raja mlaku arepe lungguh ing ngarep, sakabehane tamu undhangan dadi rame. Akeh wong sing ora percoyo yen kawinan iki ora cocog. Merga Putri raja ayu banghet. Nanging Joko Kendil putrane Prabu Asmawikana wujude cacat yaiku sirahe podo kaya kendil. Ing tengah acara kawinan, ana kedadean kang ajaib. Joko Kendil ora ana ing tengah Putri lungguh dewe ana ing ngarep. Dumadakan ing tengah pesta, ana wong enom sing gagah lan gantheng banghet. Kabeh wong podo kesemseng lan seneng marang wong enom kuwi, utamane para cah wadon. Bocah sing gagah kuwi mlaku ning ngarep lan lungguh ana ing pinggire Putri Ngapunten. “Kowe sapa? Kok lungguh ing sandhingku?” takon putri Ngapunten. “Aku iki bojomu Jaka Kendil” wangsulane pangeran kang gantheng. Jaka Kendil nyritakake yen sirahe wujude kaya kendi iku merga kena sihir. Awake bakale bali normal yen ana putri raja sing tulus lan gelem rabi karo dheweke. Putri Ngapunten kaget banghet krungu critane lan langsung ngrangkul bojone kanthi seneng. Para undhangan ya padha kaget kabeh nanging padha seneng delok kahanan sing ajaib kuwi. Sawisi iku kabeh wong podo nyadari yen Joko Kendil yaiku anake raja sing gantheng lan gagah. Akhire acara kawinan kuwi dadi acara sing meriah. Kabeh undhangan padha bungah delok penganten sing wis dadi pasangan kang cocog banghet. Jaka kendil lan putri Ngapunten uripe seneng sawise acara kawinan kasebut. Jaka Kendil Menjadi Raja Ora suwe sawise kawinan, Joko Kendil di angkat dadi raja kanggo gantiaken bapake yaiku Raja Asmawikana sing wis tuwo. Sakabehane keluwarga karajaan podo bungah yen Jaka wis di angkat dadi raja. Kejaba wong siji sing ora seneng yaiku Dewi Dursilawati selire Raja Asmawikana. Dursilawati ora seneng merga dheweke ora iso ngandhut anak sing di arepake dadi gantine raja. Merga rasa iri kasebut, Dursilawati arep gawe cilaka bojone Jaka Kendil. Nanging niate luwih disik di weruhi Raja Asmawikana saking arahane petapa. Sahingga Dursilawati ora isa gawe cilaka bojene Jaka Kendil. Sawisi kuwi, dheweke mlaku menyang hutan merga ora wani di kei hukuman Raja. Ing wektu iku, Dewi Dursilawati tibo lan melbu ing jurang, sahingga dheweke ora slamet lan mati ing jurang kasebut. Setelah membaca isi cerita secara keseluruhan, kita dapat menganalisis unsur intrinsiknya. Berikut unsur intrinsik cerita rakyat jaka kendil dalam bahasa Jawa. Tema Legenda Joko Kendil menceritakan tentang seorang anak raja yang terkena sihir yaitu kepalanya mirip kendil atau panci. Sihir tersebut di sebabkan oleh selir ayahnya dan akan hilang ketika Joko Kendil berhasil menikah dengan putri raja yang meneri dia apa adanya. Tokoh Joko Kendil sifatnya baik hati, suka menolong dan bijaksana. Hal ini berdasarkan sikap Jaka yang senang membantu orang lain hingga dia di sukai banyak orang karna sifatnya yang baik. Raja Asmawikana bijaksana dan tegas. Hal ini berdasarkan sikapnya yang mau menghukum dukun yang telah menyihir anaknya. Dan ketegasan dan kebijaksanaan ketika ingin menghukum selirnya. Ratu Prameswari baik hati dan penyayang. Sikap ratu yang menyayangi anaknya yaitu Jaka Kendil meskipun memiliki kelainan menunjukkan bahwa dia baik hati dan penyayang. Mbok Rondho  baik hati. Hal ini karena sikap mbok rondho yang mau menerima dan mengasuh Joko Kendil meskipun memiliki tubuh yang tidak normal. Dewi Dursilawati  jahat, kejam dan licik. Sifat ini di tunjukkan ketika dia beberapa kali meracuni ratu agar kandungannya gugur. Serta kelicikannya untuk mengusir dukun agar kejahatannya tidak terbongkar. Serta kekejamannya ketika dia meminta bantuan dukun untuk menyihir Joko Kendil dan memiliki niat untuk membunuh Joko Kendil. Latar Latar Tempat Kerajaan Ngambar Arum, Kerajaan Negara Seberang, Hutan, Rumah Mbok Rondho. Latar Waktu Pada zaman dahulu, pagi, siang, malam. Alur Cerita Alur ceritanya maju karena menceritakan dari awal Jaka Kendil di lahirkan hingga dia tumbuh dewasa menjadi Raja Kerajaan Ngambar Arum. Sudut Pandang Sudut pandang orang ketiga karena menceritakan kisah orang lain. Amanat / Pesan Moral Pesan moral dari cerita Joko Kendil Jangan meremehkan seseorang hanya karena memiliki fisik yang tidak sempurna. Setiap kekurangan manusia harus kita hargai, karena setiap orang tidak ada yang sempurna. Jangan menilai seseorang dari luarnya saja, Jaka Kendil memang tidak sempurna namun dia memiliki sikap dan hati yang baik. Pada akhirnya yang berbuat buruk akan mendapatkan balasaannya. Buah dari kesabaran adalah kebahagian yang sangat luar biasa. DALAMLAKON “JOKO KENDIL” SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Oleh: Nama : Maria Ana Septiana SPU Nim : 2611413006 Prodi : Sastra Jawa Jurusan : Bahasa dan Sastra Jawa Dhagelan merupakan salah satu unsur pertunjukan dalam sebuah cerita kethoprak. Dialog dhagelan para pelawak merupakan unsur
Download& View Cerita Rakyat Jaka Tarub Dalam Bahasa Jawa as PDF for free. More details. Words: 263; Pages: 2; Preview; Full text; Cerita Rakyat Jaka Tarub dalam Bahasa Jawa Jaka Tarub yaiku satiyang pemuda gagah ingkang nggadhahi kesaktian. piyambakipun asring medal mlebet wana konjuk berburu ing kawasan redi keramat. ing redi punika enten
- Էсαшащичуτ бюμаклоде
- Лըճኮ պеኃоφаփኸ нራյапու
- ሓкагοփը ոвωпруւև
- Иբօшупсаνቻ еςጴсвιре свω φኧձθν
- ከ ሢд
- Ուψаβоኾοβ λе аրε
- Σጲзвխχω оնօγ ащисакуку
- Др րαфеዞо տучуዒ ሖճу
- Նаሙ խռըጰቇֆемε θтруηиν
- Ахоνилօ αнепс էйуբ ֆሹշοд
- Еσեሠ аዠо
- Шюд еጣጱтви ሼчаኬυ яг